Oleh kang Riyan
Orang Jawa dulu mempunyai filosofi dalam mendidik anaknya yang ditanamkan kepada sang anak sejak kecil melalui prinsip pola "Asuh , Asih dan Asah" agar di kemudian hari tidak terlahir generasi yang gudho wong tuwo atau meresahkan lingkungan dan masyarakatnya.
Melalui Asuh orang tua mengajarkan dan meneladankan kemandirian dan latihan srawung atau bersosialisasi sejak kecil sehingga kelak ketika dewasa dan bermasyarakat anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan terlatih menyelesaikan dan mengatasi permasalahan hidupnya sendiri tanpa terus bergantung dengan orangtua , sering orangtua memberikan rasa cinta yang berlebihan sehinga anak menjadi manja dan terbawa sampai dewasa sehingga daya juangnya mlempem dan hanya bisa menjadi beban bagi orang tua ,di samping itu juga mudah putus asa ketika menemui persoalan hidup ketika sudah terjun di masyarakat karena lingkungannya tidak bisa memberikan apa yg orang tuanya telah berikan, maka anak menjadi apatis dan tidak bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan sosialnya, di sinilah dengan pola Asuh yang benar akan melahirkan generasi manusia yang berdaya dan memiliki spirit kesadaran bermasyarakat yang membumi
Melalui pola Asih orang tua mengajarkan dan meneladankan kepada anak tentang pendidikan empati dan budi pekerti, pendidikan ini mengedepankan getaran hati yg berwujud "Cinta Kasih." Karena banyak generasi kriminal yg terlahir dari anak-anak yang sebenarnya kehausan cinta kasih dari orang tua nya dan orangtua tidak bisa menggenapi kebutuhan sang anak hanya semata dengan perhatian yang berwujud materi, di sini saya akan memberikan tekniknya yang bisa langsung diterapkan kepada buah hati Anda.
1. Ketika sedang berinteraksi dengan anak Anda berikanlah perhatian yang utuh, misalnya saat raga Anda sedang bermain dengan anak Anda, maka saat Anda memandang, mendengarkan, menyentuh dan berbicara berikanlah perhatian yang seutuhnya dan sepenuh hati dan pikiran Anda juga harus hadir di sana bersama menemani anak Anda, jadi bukan raga di sini tetapi pikiran dan hati di tempat kerja atau melayang di tempat lain, di sini anak akan menemukan perasaan dicintai dan dipahami sepenuhnya oleh orang tuanya, inilah awal mula pelajaran empati si anak dan dari sini akan timbul ikatan hati dan rasa yg kuat anak kepada orang tuanya sehingga akan melahirkan secara alami rasa bakti yang tulus kepada orang tuanya.
2. Ketika anak Anda sedang tidur, maka berdoalah kepada Tuhan dengan permohonan yg tulus dengan bahasa kasih dan cinta untuk kebaikan buah hati Anda, meski anak Anda tertidur tetapi alam bawah sadarnya tetap bisa merespon bahasa cinta Anda, dan percayalah cinta adalah energi gaib terbesar di alam semesta yang vibrasinya bisa menciptakan, menyembuhkan dan memperbaharui apa pun, termasuk kebiasan dan karakter yg salah pada anak, sentuhlah dadanya , tiuplah ubun- ubunnya dan ciumlah keningnya dengan bahasa kasih Anda, awali dengan doa kasih dan akhirilah dengan rasa syukur, teknik ini sangat manjur digunakan untuk anak yg sangat nakal dan susah untuk didik.
3. Ajarilah dan teladankanlah anak Anda untuk berbagi kepada sesama agar kelak ia memiliki kepekaan sosial dan terlatih untuk bisa memberikan manfaat kepada sesamanya, ketika sang anak berhasil disadarkan rasa kemanusiannya maka secara alami akan terbentuk jati diri dan kepribadian yang baik.
Di sinilah melalui pola Asih yg benar akan lahir
generasi manusia yg berbudi pekerti luhur.
Melalui pola Asah Orangtua harus bisa menemukan, membimbing, memfasilitasi menggembleng dan mengarahkan bakat dan kemampuan anaknya ke arah yang benar sehingga kelak ketika dewasa ia bisa menjadi manusia yang mandiri secara ekonomi tidak menjadi beban orangtua dan didorong agar bisa memberikan manfaat ekonomi untuk orang lain karena sesuai dengan filosofi Jawa " Urip kuwi Urup", dan " Urip kuwi Nguripi dudu Diuripi". Di sinilah dengan pola Asah yg benar akan lahir generasi manusia yang berjiwa Ksatriya yang bisa memberikan manfaat untuk sesama dan bangsanya dengan karya nyatanya.
Di sinilah peran , Tanggungjawab dan Darma orang tua di buktikan untuk menyiapkan generasi penerus yang bisa menjadi kebanggaan karena memiliki masa depan yg gemilang, yang karyanya bemanfaat untuk sesama dan darma baktinya berguna untuk kejayaan bangsanya .
Demikianlah seulas Rahasia pengetahuan Parenting Education tentang filosofi "Asuh, Asih dan Asah" yang diwariskan dari Nenek moyang kita di Jawa kuno dulu.
Semoga bermanfaat...😊
|
Kang Riyan
Bakul madu, DS. Lempuyang
Wonosalam Demak |